.

Advertisement (468 x 60px )

Selasa, 05 Maret 2013

Yahya Sacawiria Fasilitasi Warga Garut Berwisata ke Istana Negara

Yahya Sacawiria, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Demokrat



Yahya Sacawiria, anggota Kimisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Minggu (3/3) mengantar sebanyak 140 orang warga    kompleks Perum PEPABRI Pasir Lingga Indah, Desa Jati dan Pataruman Indah, Kel. Pataruman, Kec. Tarogong Kaler, Kab. Garut  ke Istana Negara.
Dalam pada itu, kepada ratusan warga dia menerangkan, kompleks Istana Kepresidenan luasnya  mencapai 6,8 ha. Di lokasi tersebut terdiri dua buah bangunan utama.
Yakni, Istana Merdeka menghadap ke Taman Monas (Monumen Nasional) Jl. Medan Merdeka Utara dan Istana Negara menghadap ke Sungai Ciliwung Jl. Veteran.
“ Selain bangunan utama, terdapat juga kantor bangunan kantor Presiden, Wisma Negara, Mesjid Baiturrahim, dan Museum Istana Kepresidenan.” Terang Yahya.
Istana Merdeka dibangun pada tahun 1879, oleh bangsa Belanda (Istana Gambir). Perubahan nama Istana Gambir menjadi Istana Merdeka terjadi setelah Indonesia menerima pengakuan kedaulatannya. Istana ini banyak mencatat peristiwa penting dan bersejarah.
Diantaranya, Jenderal de Kock menguraikan rencananya untuk menindas pemberontakan Pangeran Diponegoro dan merumuskan strateginya dalam menghadapi Tuanku Imam Bonjol kepada Gubernur Jenderal Baron van der Capellen.
Tempat Gubernur Jenderal Johannes van de Bosch mengumumkan penetapan sistem tanam paksa (cultuurstelsel), tanggal 25 Maret 1947, di gedung ini terjadi penandatanganan naskah Persetujuan Linggarjati. Pihak Indonesia diwakili oleh Sultan Sjahrir dan pihak Belanda oleh Dr. Van Mook.
27 Desember 1949, di Istana Merdeka terjadi peristiwa tentang pengakuan atas kedaulatan RIS (Republik Indonesia Serikat) oleh Kerajaan Belanda. Serangkaian upacara resmi dilaksanakan dalam waktu yang sama, baik di Belanda (Amsterdam pukul 10.00 waktu setempat) maupun di Indonesia (Jakarta dan Yogyakarta pukul 16.00).
Istana Merdeka lanjut Yahya, menjadi Istana Rakyat sejak diluncurkannya Program Wisata Istana Merdeka. Program ini memberikan masyarakat kesempatan untuk melihat-lihat seperti apa Istana Kepresidenan yang sering kita lihat hanya dari layar kaca saja.
“ Berwisa ke Istana hanya bisa dilakukan hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB. Syaratnya, berpakaian sopan, tak boleh mengenakan kaos dan sendal jepit,” tutupnya.(**)

Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Koran BOM Garut 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Black Burn | Published by OiziQ Cyber