Kades Cinagara, Aay Sarif Hidayat, di lokasi saluran Irigasi Bojongsari yang terkena Longsor
(poto. bambang fouristian)
GARUT/KORAN BOM.-
WILAYAH Kabupaten Garut, beberapa
bulan terakhir ini diguyur hujan deras. Akibatnya, bencana pun menimpa beberapa
titik di daerah rawan longsor. Tak heran, jika bencana longsor tersebut
merugikan petani setempat. Selain alami gagal panen, juga lahan mereka terancam
kekeringan.
Seperti yang terjadi di Desa
Cinagara, Kecamatan Malangbong, Senin pekan lalu, akibat hujan deras yang
mengguyur ujung Utara Kabupaten Garut yang satu ini, saluran irigasi Bojongsari
terkena bencana longsor sepanjang 25 meter dengan ketinggian sekitar 5 meter.
Hal tersebut dibenarkan Kepala
Desa (Kades) disana, Aay Sarif Hidayat di lokasi kejadian. Menurutnya, longsor
tersebut di wilayah Kampung Bojongsari, RT. 04/ 05, Desa Cinagara. Irigasi itu mengairi
lahan pesawahan petani sekitar 132 hektar dan ratusan hektar lahan sawah di
wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Oleh karenanya, jika saluran
irigasi itu tak segera direhabilitasi, sudah dapat dipastikan ratusan hektar
lahan pesawahan di dua Kabupaten tersebut bakal terancam kekeringan.
Dikatakannya, secara kasat mata saluran
irigasi yang terkena longsor nampak tak seberapa. Namun, dampak buruknya sangat
besar. Bagaimana tidak, air di saluran
irigasi tak bisa sampai ke area pesawahan. Karenanya, ratusan hektar sawah yang
mengandalkan air dari saluran irigasi Bojongsari dipastikan alami kekeringan.
Kekeringan itu nantinya dirasakan
juga oleh petani Desa Cikarag hingga areal pesawahan yang berada di Kabupaten
Tasikmalaya. Pihaknya berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) segera melakukan
perbaikan/rehabilitasi saluran irigasi tersebut.
“ Kami Berharap, Pemkab segera
mengalokasikan anggaran guna perbaikan saluran Irigasi Bojongsari. Jika
dibiarkan, ratusan areal pesawahan di wilayah kami akan alami gagal panen,”
ujar Kades Aay penuh harap. (bambang fouristian).-
0 komentar:
Posting Komentar