Tatan Asmara
BUPATI Garut, Aceng HM
Fikri, S.Ag, disela-sela pelantikan pengurus Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh
Indonesia (Apdesi) setempat beberapa bulan yang lalu menyatakan, jarak tempuh,
luas wilayah, jumlah penduduk dan jumlah rumah tangga miskin (RTM) merupakan tolak
ukur besarnya anggaran Dana Alokasi Desa (ADD) yang bakal diterima Pemerintahan
Desa.
Selain itu, bupati
Fikri pun berjanji akan menaikan Tunjangan seluruh perangkat Desa sebesar Rp.
50 ribu.- Hal tersebut dibenarkan Tatan Asmara, Ketua Apdesi Kecamatan Cibatu.
Menurutnya, semua pernyataan bupati hanya isapan jempol belaka.
Bagaimana tidak, empat kriteria
itu sama sekali gak berlaku dan hingga Kamis (22/3) gaji perangkat masih tetap.
Dia menilai bupati hanya mengobral janji atau hanya menjanjikan angin surga
saja.
“ Empat kriteria
tersebut hanya slogan saja. Lalu janji akan
menambah Tunjangan Perangkat Aparatur Pemerintahan Desa (TPAPD) hanya angin surga
saja,” tandas Tatan terang-terangan.
Oleh karenanya,
mewakili para Kepala Desa (Kades), dia menuntut bupati mengaplikasikannya
sesuai kriteria-kriteria tersebut. Di Kecamatan Cibatu misalnya, Desa yang
memiliki jarak tempuh, luas wilayah, jumlah penduduk dan jumlah RTM nya lebih
besar, ADD yang bakal diterimanya lebih kecil ketimbang Desa yang memiliki kriteria
dibawahnya.
Tatan meminta Bupati
memperhatikan tunjangan bagi perangkat Desa, minimal setara Upah Minimum
Regional (UMR). “ Tunjangan yang diterima seluruh perangkat Desa saat ini, jauh
dibawah UMR,” ujar Ketua Apdesi Cibatu, saat acara Musyawarah Antar Desa (MAD)
di aula Desa Keresek. BAMBANG FOURISTIAN
0 komentar:
Posting Komentar