GARUT/KORAN
BOM.-
PENGURUS
Paguyuban Sinar Garut Asli (PSGA), Rabu
(18/7) lalu, bertempat di Pondok Pesantren (Pontren) Bidayatul Hikmah, Kp.
Cihuma, Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu, gelar silaturahmi dengan ratusan warga
setempat. Konon, kelompok pengusaha itu, selain menyantuni sebanyak 300 anak
yatim piatu juga mempererat persaudaraan dan talisilaturahmi.
Hadir
dalam kegiatan sosial tersebut, H. Ucu Syamsul Arifin dan H. Jamaludin, Pendiri
Es Campur Sinar Garut, Camat Cibatu, U. Haerudin, S.Sos, M.Si. Kepala Desa
Cibunar, Suparman, Kades Mekarsari, Drs.
Uu Amarulloh, para Pengurus dan Koordinator Daerah PSGA.
Tak
ketinggalan Ketua Umum Paguyuban Masyarakat Garut Utara, H. Holil Aksan Umar Zen, para tamu undangan
serta para mustahiq anak yatim beserta orang tuanya masing-masing dan tamu
undangan lainnya turut serta menyaksikan secara visual seluruh rangkaian
kegiatan.
Dalam
pada itu, Aep Saepudin, S.Ag, Ketua Panitia Pelaksana menghaturkan terima kasih
kepada semua pihak atas dukungan moril dan materil atas terselenggaranya
kegaiatan pengajian Qobla Ramadhan sekaligus santunan terhadap anak yatim
piatu.
“
Kegiatan sosial ini kami lakukan untuk berbagi kasih sayang dan kebahagian bagi
saudara-saudara kita yang kurang mampu (anak yatim piatu-red), mudah-mudahan
mereka bisa menyambut gembira dengan datangnya bulan Suci Ramadhan,” ujar Aep
Saepudin.
Sementara Ketua PSGA, H. Ucu Syamsul arifin mengajak
seluruh anggota senatiasa bisa bekerjasama. Wadah PSGA merupakan wahana
tali silaturahmi dan menjadikan organisasi yang tersusun, terorganisir secara
sitematis menuju professionalism.
PSGA bertujuan menjadikan ajang sarana
komunikasi, sarana kerjasama dan sebagai sarana pertukaran pengalaman,
informasi dibidang pengelolaan manajemen Sinar Garut kearah yang lebih
professional, merupakan media juang para pedagang es campur dalam menembus berbagai persoalan yang terjadi
di lapangan, khususnya yang menyangkut legalisasi merk product.
Karenanya, seluruh pengurus dan anggota untuk
menyamakan visi, misi dan persepsi antara seluruh pengusaha kecil menengah Sinar
Garut dengan tetap menjungjung-tinggi cita rasa ciri khas dari Product makanan
dan minuman hasil olahannya.
Itu semua tentunya selalu mengedepankan rasa,
mutu dan kualitas. Insya Allah dalam waktu dekat merk Sinar Garut sudah bisa di
hak patenkan. Kini dalam proses di pihak Denpom. Sementara wadah PSGA itu
sendiri, dalam waktu dekat akan di Akta Notariskan menjadi organisasi yang
resmi dan diakui oleh Kementrian Hukum dan HAM RI.
PSGA
dibentuk pada 12 Mei 2012 lalu, Ketua dipegang H. Ucu Syamsul Arifin, Wakil Ketua,
Endang Supriatna, S.Sos, Sekretaris, Iis Tuti, S.Pd.I, dan bendaharanya Cecep
Zaenudin, S.Ag.
Ketua
Bidang Keagamaan dan Kemasyarakatan, H. Dadang Abdul Karim, Lc, Bidang Pemerintahan dan Lembaga, Tizan Al-Syahbani,
Bidang Pendidikan, Latihan dan Peningkatan SDM, Aep Saepudin, S.Ag, Bidang
Informasi, Aspirasi dan Komunikas, Agus
M. Shaleh, Bidang Sosial dan Budaya, Dede Mu’man, Bidang
Kepemudaan dan Pemberdayaan Perempuan, Mamun,
Bidang Pengembangan Usaha dan Kemitraan, Zeni
Budiman, Bidang Keamanan,
Peltu. Suparman, Serka Heri Radiana, H. Parman, Serma. Iwan Kurniawan, Serka Yana Rimbayana, Pratu. Jimmy.
Peltu. Suparman, Serka Heri Radiana, H. Parman, Serma. Iwan Kurniawan, Serka Yana Rimbayana, Pratu. Jimmy.
Paguyuban Masyarakat Garut Utara (PAMAGU)
melalui Uu Amarullah, Sekretaris Panitia
Persiapan Pembentukan Kabupaten Gatra, mendukung sepenuhnya kegiatan sosial
yang digelar PSGA. Diharapkan, rangkaian kegiatan menyantuni anak yatim piatu
bisa berkesinambungan.
Tak lupa, pihaknya meminta dukungan do’a agar
Gatra segera menjadi Daerah Otonom Baru (DOB). Alasannya, jumlah penduduk Garut yang semakin banyak, rentang kendali
antara desa dan kota, infrastuktur yang tidak memadai, disfaritas pembangunan
antara wilayah Selatan, Kota dan Utara. Terkait hal itu, PAMAGU berkeinginan
untuk mandiri dan mengelola, mengatur Pemerintahan sendiri.
Sebagai
bentuk partisipasi, Ketua Umum PAMAGU, usai
acara Tausiyah memberikan santunan kepada Syahril Sidiq, Alfi, Irsan, Aris dan
Cucu Sarifah. Mereka anak sekolah yang masuk kategori anak yatim piatu. Bambang
Fouristian
0 komentar:
Posting Komentar