Yahya Sacawiria, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Demokrat
Yahya Sacawiria,
anggota Kimisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Minggu (3/3) mengantar
sebanyak 140 orang warga kompleks Perum PEPABRI Pasir Lingga Indah,
Desa Jati dan Pataruman Indah, Kel. Pataruman, Kec. Tarogong Kaler, Kab. Garut
ke Istana Negara.
Dalam pada itu,
kepada ratusan warga dia menerangkan, kompleks Istana Kepresidenan luasnya mencapai 6,8 ha. Di lokasi tersebut terdiri
dua buah bangunan utama.
Yakni, Istana
Merdeka menghadap ke Taman Monas (Monumen Nasional) Jl. Medan Merdeka Utara dan
Istana Negara menghadap ke Sungai Ciliwung Jl. Veteran.
“ Selain bangunan
utama, terdapat juga kantor bangunan kantor Presiden, Wisma Negara, Mesjid
Baiturrahim, dan Museum Istana Kepresidenan.” Terang Yahya.
Istana Merdeka
dibangun pada tahun 1879, oleh bangsa Belanda (Istana Gambir). Perubahan nama
Istana Gambir menjadi Istana Merdeka terjadi setelah Indonesia menerima
pengakuan kedaulatannya. Istana ini banyak mencatat peristiwa penting dan
bersejarah.
Diantaranya, Jenderal
de Kock menguraikan rencananya untuk menindas pemberontakan Pangeran Diponegoro
dan merumuskan strateginya dalam menghadapi Tuanku Imam Bonjol kepada Gubernur
Jenderal Baron van der Capellen.
Tempat Gubernur
Jenderal Johannes van de Bosch mengumumkan penetapan sistem tanam paksa
(cultuurstelsel), tanggal 25 Maret 1947, di gedung ini terjadi penandatanganan
naskah Persetujuan Linggarjati. Pihak Indonesia diwakili oleh Sultan Sjahrir
dan pihak Belanda oleh Dr. Van Mook.
27 Desember 1949,
di Istana Merdeka terjadi peristiwa tentang pengakuan atas kedaulatan RIS (Republik
Indonesia Serikat) oleh Kerajaan Belanda. Serangkaian upacara resmi dilaksanakan
dalam waktu yang sama, baik di Belanda (Amsterdam pukul 10.00 waktu setempat)
maupun di Indonesia (Jakarta dan Yogyakarta pukul 16.00).
Istana Merdeka lanjut
Yahya, menjadi Istana Rakyat sejak diluncurkannya Program Wisata Istana
Merdeka. Program ini memberikan masyarakat kesempatan untuk melihat-lihat
seperti apa Istana Kepresidenan yang sering kita lihat hanya dari layar kaca
saja.
“ Berwisa ke
Istana hanya bisa dilakukan hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 10.00 sampai
dengan pukul 15.00 WIB. Syaratnya, berpakaian sopan, tak boleh mengenakan kaos
dan sendal jepit,” tutupnya.(**)
0 komentar:
Posting Komentar