.

Advertisement (468 x 60px )

Sabtu, 23 Maret 2013

Kembali dan Hidupkanlah Budaya Bangsaku

Ki Garut


Kita tidak bisa merubah tempat dan waktu, tetapi tempat dan waktu member peluang untuk merubah kita, demikian motto hidup sosok H. Ahmad Bajuri, Ketua Paguyuban Ki Garut, saat ditemui, di rumahnya, Kp. Gugunungan, Kel. Margawati, Kec. Garut Kota.
Padepokan tersebut berdiri 17 Desember 2009 diprakarsai oleh lima Padepokan. Yakni, Padepokan Ki Ajar Padang, Putra Garut, Tumaritis, Galudra Eka Paksi dan Dangiang Aji Satria.
Saat itu dihadiri oleh 17 orang yang sama-sama ingin mengangkat harkat martabat Garut. Mereka terinspirasi sebuah pesan leluhur “ Hana Nguni Hana Mangke tan Hana Nguni tan Hana Mangke “ yang artinya, adanya saat ini melainkan adanya kemarin juga tidak ada saat ini jika tidak ada kemarin.
Kesepahaman itu kata Ahmad Bajuri, melahirkan Padepokan Ki Garut yang tentunya milik seluruh masyarakat kota Intan yang mencintai tanah airnya, cinta leluhurnya dan mencintai silsilah perjalanan kehidupan sehingga berujung membawa kecintaan kepada sang pencipta alam.
Lahirnya sebuah Padepokan yang bergerak dibidang budaya berawal dari sebuah keprihatinan terhadap lingkungan budaya warisan nenek moyang kita, generasi muda tak mengetahui sejarah budayanya sehingga tak memiliki karakter “ silih asih, silih asah, silih asuh ” dan banyaknya budaya luar yang masuk akibat kemajuan teknologi serta globalisasi.
“ Memotivasi tumbuhnya kesenian-kesenian daerah, menumbuhkan kesadaran keamanan lingkungan, menjalin silaturahmi dengan kerajaan, kesultanan, pemangku adat, lembaga budayawan, tokoh masyarakat dan ulama, membangun silaturahmi dengan lembaga serta padepokan,” pungkas H. Ahmad Bajuri yang juga selaku Ketua DPRD Garut.(**)
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Koran BOM Garut 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Black Burn | Published by OiziQ Cyber