GARUT, KORAN BOM
KADER Desa yang tersebar di
wilayah Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut uring-uringan. Pasalnya, hingga Kamis
(29/12) lalu, berbagai macam bibit untuk apotik hidup yang dijanjikan Ketua Tim
Penggerak PKK Kecamatan setempat belum juga turun.
Menurut informasi dari beberapa
Ketua PKK Desa yang berhasil ditemui KORAN BOM mengatakan, untuk pembibitan
tersebut mereka diwajibkan mengeluarkan anggaran sebesar Rp. 250.000, dari Dana
Alokasi Desa Tahun Anggaran (TA) 2011 peruntukan anggaran PKK.
Semestinya, pihak PKK Kecamatan,
segera mendistribusikan bibit tersebut. Betapa tidak, saat ini telah tiba Musim
Tanam (MT). Jika terlambat, mereka khawatir program apotek hidup yang
dicanangkan tak bisa berjalan. Artinya, hanya buang-buang anggaran saja tanpa
membuahkan hasil yang optimal.
“ Kami yakin, jika program Apotik
Hidup dilaksanakan bukan pada MT tak akan berhasil. Karenanya, ibu PKK
Kecamatan segera mendistribusikan bibit tersebut,” tandas mereka seraya
menambahkan, program yang dicanangkan tersebut mesti berjalan karena
menggunakan anggaran yang mesti dipertanggungjawabkan.
Informasi lain yang berhasil
dihimpun, Desa diwajibkan membeli beberapa pigura photo. ADD yang diterima
Pemerintahan Desa kini semakin kecil. Mereka, mesti membeli berbagai macam buku
perpustakaan dan penghijauan (reboisasi).
Camat Cibatu, U. Haerudin, S.Sos,
MSi, terkait Apotik Hidup merupakan suatu keharusan. Itu semua dikembalikan ke
Desa. “ Saya tegaskan bahwa PKK Kecamatan tidak mengkoordinir pembibitan
ataupun yang terkait dengan Apotik hidup,” katanya.
Terus terang saja, lanjutnya, PKK
kecamatan tidak mungkin bisa mengadakan pembibitan. Paling juga, pihak desa
akan bekerja sama dengan pihak UPTD Dinas Pertanian Kecamatan Cibatu. PKK
Kecamatan sendiri kalaupun terlibat paling juga sebagai fasilitasi. “ Jadi saya
tegaskan, PKK Kecamatan tidak mengkoordinir pengadaan pembibitan, ataupun yang
terkait dengan apotik hidup,” kata Haerudin singkat.
BAMBANG FOURISTIAN
0 komentar:
Posting Komentar