Dua buah peti Jenazah almarhumah Sri Wahyu W. poto. BAMBANG FOURISTIAN
GARUT/KORAN BOM
DIDUGA, terdapat keganjilan atas meninggalnya salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di negara Saudi Arabia. Bagaimana tidak, pihak keluarga menerima dua buah peti jenazah. Sayangnya, pihak keluarga tak memberikan keterangan ihwal meninggalnya almarhumah. Pihak Kementrian Luar Negeri pun tak berhasil dimintai keterangannya, karena kendaraan yang mereka tumpangi dikabarkan mengalami kerusakan ditengah-tengah perjalanan menuju kediaman almarhum.
Terkait hal tersebut, tentu saja membuat penasaran ribuan massa Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, untuk menyaksikan secara visual kepulangan jenazah Sri Wahyu Widayani (32) bin Daman yang meninggal dunia di Saudi Arabia.
Rabu (28/12), sekitar pukul 18.30 WIB, jenazah baru tiba di Kampung Panyosogan, RT. 02/11, Desa Wanakerta Kecamatan Cibatu. Almarhumah dinyatakan meninggal enam bulan lalu. Tiba di Kampung halamannya, jenazah diantar menggunakan dua buah kendaraan ambulance Bandara Sukarno Hatta.
Menurut keterangan Nano, sopir mobil jenazah Bandara Himsa Sakti, janazah berangkat dari Bandara Sukarno Hatta, sekira pukul 14.00 WIB, atau 3 jam setelah pasawat Saudi Air Line tiba di Indonesia.
“ Alhamdulillah, disepanjang perjalanan tak mengalamai/menemui hambatan. Hanya beberapa kali terjebak macet saat keluar dari Bandara,” jelas Nano, saat bincang-bincang di rumah kediaman almarhumah. Selain kendaraan pengangkut jenazah, nampak sebuah kendaraan perwakilan dari PT. Zam-Zam Permitra, yang dulu memberangkatkan Sri Wahyu Widayani.
Sementara informasi dari pihak keluarga, setibanya jenazah di Bandara Sukarno Hatta, sebelum diberangkatkan, digelar serah terima dari pihak Kementrian Luar Negeri kepada pihak keluarga. Acara tersebut tidak berlangsung lama, hanya dalam pengurusan administrasi saja.
Sri Wahyu Widayani, dinyatakan meninggal dunia di Saudi Arabia enam bulan yang lalu, tepatnya Juni 2011. Namun, kabar tersebut baru diterima pihak keluarga pada bulan Agustus. Terkait lambatnya pemulangan jenazah, kaarena ada salah satu kelengkapan administrasi yang belum bisa dilengkapi.
Ada keganjilan atas meninggalnya TKI asal Garut yang satu ini. Betapa tidak, pihak keluarga mendapatkan dua buah peti mayat. Saat dikonfirmasi pihak keluarga tak memberikan jawaban pasti. Bahkan sempat beradu mulut dengan beberapa wartawan.
“ kalau mau menanyakan kenapa ada dua buah peti jenazah, tanyakan langsung kepada pihak PT yang memberangkatkannya atau pihak sponsor,” ucap salah seorang anggota keluarga almarhum dengan nada keras.
Para kuli tinta akhirnya menunggu pihak perusahan. Namun setelah di tunggu sekian lama, ternyata tak kunjung datang. Berdasarkan informasi, kendaraan yang di tumpangi pihak Perusahaan dan Kementrian Luar Negeri ternyata mengalami kerusakan sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Hingga Kamis (29/12) lalu, KORAN BOM belum berhasil mendapatkan informasi terkait keganjilan meninggalnya Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal kota Cibatu tersebut. Beberapa nara sumber yang ditemui tak memberikan jawaban pasti.
Yamin, tokoh masyarakat setempat menyayangkan, tidak adanya pihak perusahaan yang datang. Kendati telah dilakukan serah terima di Bandara, alangkah baiknya dilakukan juga di tempat tinggal almarhumah. “ Terus terang saja, saya sangat menyangkan tidak adanya pihak perusahaan dan Kementrian Luar Negeri ikut dalam mengantarkan jenazah,” ungkapnya.
Sementara menurut Camat Cibatu, U. Haerudin, S.Sos, M.Si, didampingi Kepala Desa Wanakerta, Roni Faisal Adam, mengatakan, Sri Wahyu Widayani, meninggal dunia di tempat kerjanya. Almarhumah meninggal karena sakit yang dideritanya. Hal tersebut berdasarkan informasi awal, setelah menerima laporan dari keluarga korban beberapa bulan lalu.
terkait terdapat dua buah peti jenazah, pihaknya juga tidak bisa menjelaskan. “ Kami sama sekali tak mengetahuinya,” tandas camat U. Haerudin menambahkan, lambatnya pengriman jenazah lebih disebabkan administrasi yang kurang lengkap.
Dalam proses pemulangan jenazah pihak keluarga korban mesti mengirimkan surat Fatwa yang di keluarkan pihak Pengadilan Agama. Pihak keluarga baru bisa mendapatkannya beberapa waktu yang lalu.
Keterangan senada dilontarkan Mul, dari pihak sponsor. Menurutnya, yang lebih mengetahui adanya keganjilan atas meninggalnya Sri Wahyu Widayani, hanya pihak Kementrian Luar Negeri.
BAMBANG FOURISTIAN
0 komentar:
Posting Komentar