.

Advertisement (468 x 60px )

Minggu, 18 Desember 2011

Mesjid Cipari Berdiri Semasa Kolonial Belanda

Mesjid Cipari (net)
GARUT, KORAN BOM
Mesjid Cipari Wanaraja, terletak di Kampung Babakan Cipari, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut-Jawa Barat, berdiri tahun 1936, oleh K.H. Yusuf Taudziri, semasa Kolonial Belanda. Sebelah Utara berbatasan dengan Kampung Pinggirsari dan Tegalkiang, Selatan, Kampung setempat dan Pangatikan.
Sebelah Barat, Pasar Karangsari, Kampung Cimaragas dan Pesawahan Kecamatan Pangatikan,  di sebelah Timur berbatasan dengan sawah dan makam Kecamatan Sukawening. Menuju ke lokasi tentunya sangat mudah, dari arah terminal Cileunyi Bandung ke terminal Guntur. Dari Garut naik Angkot 07 Sukawening.
Semasa zaman doeleo, mesjid tersebut digunakan sebagai tempat latihan perang, pertahanan berdirinya Partai Serikat Islam Indonesia (PSII) cabang Garut. Lalu, pada zaman kemerdekaan digunakan sebagai basis latihan tentarapejuang dan dapur umum.
Zaman pemberontakan DI/TII, dijasikan tempat pengungsian, perawatan pejuang yang terluka ketika kembali hijrah ke Yogyakarta, tempat perlindungan para pejuang dan keluarganya, dapur umum serta tempat latihan perang.
Di zaman G30S/PKI, dijadikan tempat perjuangan melawan PKI, tempat pertemuan para ulama, pertahanan dan perlindungan serta dapur umum. Kini, mesjid kuno berukuran 30 m x 10 m itu digunakan tempat peribadatan (mesjid) dan tempat menimba ilmu agama (madrasah).
Memiliki atap genteng , dinding tembok beton, 3 pintu kaca dan kayu bagian bawahnya berukuran 2 m x 1 m, lima anak tangga menuju pintu masuk, 40 jendela kaca (120 cm x 60 cm) bagian bangunan bawah  dan 100 cm x 60 cm (atas). Façade bangunan berjejer di samping kiri-kanannya dengan ventilasi terbuat dari beton.- BAMBANG FOURISTIAN/dari berbagai sumber.***

Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Koran BOM Garut 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Black Burn | Published by OiziQ Cyber