.

Advertisement (468 x 60px )

Selasa, 07 Februari 2012

Masyarakat Keraap Dijadikan Objek


GARUT/KORAN BOM
BERBAGAI macam bantuan, dewasa ini tengah gencar-gencarnya digulirkan pihak Pemerintah bagi kesejahteraan masyarakat. Baik itu bantuan infrastruktur (fisik) maupun permodalan (ekonomi).
Jenis bantuannya pun berbeda.  Ada yang dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) yang bersumber dari APBN, bantuan  APBD Provinsi dan Kabupaten. Sayangnya, masyarakat kerap dijadikan objek. Lebih tepatnya dibohongi para penguasa dan kroni-kroninya.
Hal tersebut disampaikan Andian Riksa N, tokoh muda Desa Sukaluyu, Kecamatan Sukawening-Garut, saat ditemui sejumlah wartawan. Menurutnya, dia menyambut baik semua program yang digulirkan Pemerintah yang bertujuan mensejahterakan masyarakat dan pemerataan pembangunan.
Namun sangat disayangkan, akibat masyarakat kerap dibohongi, kini mereka tak bisa membedakan Program dan proyek. Artinya, mereka kebingungan mana yang mesti mendapatkan bantuan swadaya serta yang sebaliknya. “ Program tentunya membutuhkan swadaya masyarakat sedang proyek sama sekali tidak, karena pengerjaannya itu sendiri dilaksanakan oleh pihak ketiga (rekanan), “ terang Riksa apa adanya.
Seperti halnya yang terjadi di Kampung Panyeuseupan, RW. 07, Desa Sukaluyu, Kecamatan Sukawening. Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang dikerjakan pihak rekanan (CV). Tokoh setempat yang juga ketua LPM Desa Sukaluyu menginstruksikan warga untuk menyumbangkan tenaganya mengangkut batu kelokasi proyek. “ Masyarakat disana ditekan agar meluangkan waktu dan tenaganya untuk mengangkut bahan bangunan yang berjarak sekitar 300 meter,” ujar Riksa.
Ironis memang, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan yang semestinya mendapatkan swadaya dari masyarakat malah sebaliknya.  “ Swadaya masyarakat tidak sama sekali muncul di PNPM-MP. Entah apa atau siapa yang salah. Yang jelas masyarakat kini sudah salah mengartikannya,” jelas Riksa.
Lucunya lagi, LPM, sebagian anggota BPD dan Kepala Desa, bukannya memberikan dukungan bagaimana bisa memunculkan nilai swadaya, ini malah seolah-olah berharap bagian/jatah materi dari PNPM-MP. Dan itu memang telah terjadi sejak tiga tahun program yang bersumber dari APBN itu berjalan.
Karenanya, dia menghimbau kepada seluruh masyarakat Desa Sukaluyu, agar tak terjebak dan dimanfaatkan oleh segelintir orang yang memiliki kepentingan. BAMBANG FOURISTIAN


Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Koran BOM Garut 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Black Burn | Published by OiziQ Cyber