PENDOPO (GP). Setelah
resmi tak lagi memiliki Wakil Bupati, suhu politik di Kabupaten Garut kian
memanas. Indikatornya dapat dilihat dari bakal calon yang tumbuh subur,
bagaikan jamur di musim hujan. Baik dari perseorangan (independent), pengusaha
maupun dari partai politik. Nampak jelas ambisi mereka begitu menggebu-gebu untuk
mengisi kursi panas yang ditinggalkan Dicky Chandra.
Dikabarkan, Agus
Hamdani GS yang beken dipanggil Agus Shinta, anggota DPRD setempat, resmi dicalonkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Partai berlambang Ka’bah itu mengajukan langsung kepada bupati Garut, H. Aceng
HM Fikri, S.Ag.
Partai Amanat Nasional
(PAN) menjagokan, H. Babay Tamimi, juga Anggota DPRD yang sekaligus Ketua DPC Partai berlambang matahari. Lalu,
Partai Hanura memunculkan nama H. Nadiman, PDI Perjuangan mencalonkan, H. Yogi
dan Partai Demokrat dipercayakan pada H. Sobirin, MSi.
Sedang, dari kalangan
pengusaha muncul H. Ato, pengusaha Dodol Piknik, Ketua APDESI Kabupaten Garut,
Asep Hamdani dan Usep Saefulhayat, hal tersebut disampaikan Imat, Ketua Yayasan
Pemberdayaan Kesejahteraan Umat (YPKU) Kabupaten Garut.
Menurutnya, dua orang
calon yang diajukan Bupati, dipilih atau ditentukan oleh sebanyak 50 anggota
DPRD setempat. “ Nama-nama kandidat yang muncul dari Partai ataupun Independen
merupakan babak baru dalam memperebutkan kekuasaan orang nomor dua di Garut. Dalam
waktu yang relatif singkat, mereka telah melakukan lobi-lobi politik dengan
para wakil rakyat,” tandas Imat
Informasi yang
diterimanya, bupati Fikri memasang tarif antara Rp. 4 miliar hingga Rp. 10
miliar. Bahkan, salah satu calon dari
independen siap mengeluarkan isi koceknya sebesar Rp. 15 miliar untuk
mempermudah duduk di kursi panas yang ditinggalkan Dicky Chandra.
0 komentar:
Posting Komentar