.

Advertisement (468 x 60px )

Minggu, 02 Oktober 2011

H. Ahmad Bajuri, Sekjen ADKASI Kedepankan Politik ber-Budaya


 BERTEMPAT di Hotel Kartika Chandra Jakarta, Musyawarah Nasional (Munas) ke-III Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) usai digelar. Kegiatan tersebut berlangsung sejak Selasa hingga Jum’at (27-30/7) lalu, yang di-ikuti oleh seluruh Ketua DPRD Kabupaten.
Ketua Umum ADKASI periode 2010-2015, dipegang Solehudin, Ketua DPRD Kabupaten Kutai dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) diduduki H. Ahmad Bajuri, SE, Ketua DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Diselenggarakannya ADKASI bertujuan untuk memberikan ruang bagi pihak pemerintah pusat dalam memperkaya gagasan tentang penguatan DPRD Kabupaten se-Indonesia, merumuskan kerangka kerja ADKASI dibidang peningkatan kapasitas anggota, advokasi, dan penyediaan informasi serta komunikasi yang dibutuhkan anggota.
Menyepakati rencana strategis dan AD/ART ADKASI untuk 5 tahun ke-depan, melakukan konsolidasi internal para anggota dan memperkuat eksistensi ADKASI dikalangan anggota DPRD Kabupaten seluruh Indonesia.
Usai mengikuti Munas ke-III, H. Ahmad Bajuri, SE, Sekjen ADKASI periode 2010-2015, kepada Kabar Priangan mengatakan, kini dia tengah memadukan politik dengan unsur budaya. “ Dengan budaya, orang tidak terbatasi dengan perbedaan agama, ras dan golongan,” tandas Bajuri yang juga selaku Ketua Padepokan Ki Ajar Padang.
Padepokan dibawah komandonya itu fokus pada penggalian seni, budaya dan sejarah. Artinya, bila kita mengetahui budaya dan sejarah sudah dapat dipastikan karakter kebangsaan kita akan semakin bertambah kuat.
Dikatakannya, beberapa kegiatan penting telah digelar. Diantaranya, penerbitan buku bertemakan “ Babad Tatar Garut,” yang berisikan tentang perjalanan sejarah Kabupaten Garut, sejak awal berdiri hingga kini.
Lalu, sebagai bentuk apresiasi atas khazanah budaya bangsa, Januari 2010 lalu, politisi muda yang sukses membawa Partai Demokrat menjadi pemenang Pemilu Legislatif di Garut, mengundang 17 raja dari kerajaan-kerajaan di Nusantara. Diantaranya, dari Keraton Surakarta, Palembang, Banten, Batak, Kalimantan dan Bali.
Mengingat dedikasi dan loyalitasnya mengangkat seni-budaya untuk memperkuat karakter bangsa, Maharaja Kutai Mulawarman, menganugerahi gelar Sri Raja Ki Ahmad Bajuri. “ Dikembangkan pula bidang ekonomi kerakyatan. Dibidang pertanian, saya telah menggelar berbagai macam pelatihan bagi para petani,” ujar pria kelahiran Garut, yang kini genap berusia 41 tahun ini tampak bangga.
Ketua DPRD yang dikenal kalangan masyarakat sebagai tokoh budaya ini, pada Sabtu (7/8) lalu, telah memprakarsai “ Garut Awards ” sebagai apresiasi atas prestasi para tokoh setempat yang telah berkontribusi membangun Garut pada segala bidang.

Mendorong Eksekutif Tuntaskan Agenda yang Belum Teralisasi
Pihaknya selaku lembaga legislatif, akan terus mendorong pihak eksekutif untuk segera menuntaskan agenda-agenda yang belum teralisasi. Seperti halnya, pembangunan jalan Tol Cileunyi-Malangbong yang nantinya akan dibuka dua pintu masuk. Yakni, dari arah Cibatu dan Leuwigoong.
Pembangunan Mega Proyek Copong, penataan alun-alun Cibatu, dibangunnya jalan Baypass Cibatu-Garut, pembangunan pasar Cibatu dan pergeseran terminal ke daerah Kampung Parakantelu Desa Cibunar atau sekitar 2 km arah Utara dari lokasi pasar lama.
Kemudian, pihaknya tengah merencanakan agar di wilayah Kecamatan Cibatu, terdapat sebuah Rumah Sakit Umum yang semua fasilitasnya lebih komplit dan pelayanannya lebih prima ketimbang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Selain itu, dia menghimbau agar para Kepala Desa (Kades) yang memiliki jalan desa yang menghubungkan antar Desa atau Kecamatan (jalan tembus), agar mengajukan bantuan pembangunan ke Pemerintah.
“ Nantinya, jalan Desa akan berubah status menjadi Jalan Kabupaten,” terang pria beranak empat yang satu ini apa adanya menambahkan, untuk mengembalikan citra Garut dari keterpurukan, diperlukan adanya kebersamaan antara pihak Pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan seluruh lapisan masyarakat selalu bersatu, mari duduk satu meja dan persamakan persepsi, untuk bisa menciptakan serta mampu membangun kota Dodol ke arah yang lebih baik, asri, indah, aman dan nyaman.
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Koran BOM Garut 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Black Burn | Published by OiziQ Cyber