SECARA serempak Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Campak dan Polio dilakukan di 17 Provinsi di Indonesia. Pelaksanaannya mulai 18 Oktober hingga 18 November 2011 mendatang. Imunisasi tambahan gratis ini diharapkan dapat meningkatkan perlindungan terhadap seluruh bayi berusia 9 bulan sampai 59 bulan dari penyakit tersebut.
Pelaksanaan PIN dimana setiap Bayi Lima Tahun (Balita) termasuk bayi baru lahir yang bertempat tinggal di Indonesia wajib di-imunisasi dengan vaksin polio tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Pemberiannya dilakukan 2 kali masing-masing 2 tetes dengan selang waktu satu bulan. Pemberian imunisasi polio secara serentak terhadap semua sasaran akan mempercepat pemutusan siklus kehidupan virus polio liar.
Begitupun di wilayah Kabupaten Garut. Hasil pantauan KORAN BOM di lapangan menyebutkan, pelaksanaan PIN putaran ke-dua di wilayah Puskesmas Tarogong Dengan Tempat Perawatan (DTP) mencapai 3.688 Balita, termasuk 337 Balita yang di sweeping atau mencapai 98,98 persen dari sasaran proyeksi serta 101,54 persen dari sasaran pendataan.
Dr. H. Tenni Sewara Rifai, Kepala Puskesmas disana, didampingi pengelola Program Imunisasi, Tatang Sukmana, AMK mengatakan, sasaran proyeksinya sebanyak 3.726 orang Balita dan sasaran pendataannya sebanyak 3.632 Balita. Artinya, masih terdapat sebanyak 40 orang balita yang belum di-imunisasi.
Dikatakannya, wilayah Puskesmas DPT Tarogong meliputi, Desa/Kelurahan Cimanganten, Tarogong, Jati, Pasawahan dan Tanjung. Jenis keluhan penyakit terbanyak umumnya insfeksi saluran pernapasan akut termasuk diare dan DBD.
Hal tersebut dikarenakan kondisi lingkungan serta kurang memadainya prasarana dasar berupa sanitasi, MCK serta padatnya pemukiman penduduk sebagai penyebab utama rentannya masyarakat terdapat serangan ISPA dan Diare.
Sementara itu, Puskesmas Maripari Kecamatan Sukawening yang mencakup Desa Maripari, Sukasono, Sukahaji dan Desa Sukaluyu, hingga Kamis (27/10) lalu, untuk polio baru mencapai 1.148 (72,75 %) dari 1.578 Balita dan campak dari sasaran sebanyak 1.297 baru mencapai sebanyak 1.048 Balita (80,80%), demikian disampaikan Kepala Puskesmas Maripari, Jajang, S.Sos, M.Si.
Menurutnya, saat ini Balita yang dominan terserang penyakit di wilayah binaannya diantaranya, flu dan ISPA. “ Itu semua dampak pergantian cuaca dan lingkungan yang kurang sehat,” ujar Jajang saat dihubungi melalui pesawat genggamnya. Pihaknya juga sudah menyiapkan tim sweeping, untuk melakukan program tersebut.
BAMBANG FOURISTIAN
0 komentar:
Posting Komentar