GARUT/KORAN BOM
KETUA Umum Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) Kabupaten Garut, yang juga Ketua setempat, H. Ahmad Bajuri SE, meng-apresiasi positif terhadap pentas seni yang digelar Paguron Pencak Silat Gajah Putih Mega Paksi Pusaka (GPMPP) Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu.
Kegiatan tersebut salah satu bentuk pelestarian dari nilai-nilai seni budaya ditengah era kemajuan teknologi/globalisasi. Kita patut bangga, beladiri peninggalan nenek moyang bisa tumbuh dan merambah di-belahan dunia. Diantaranya, negara Singapura, Malaysia, Jepang, Amerika Serikat dan Belanda.
“ Kemajuan Teknologi/era globalisasi, jangan dijadikan halangan, tapi mesti dijadikan jalan menempuh tujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Betapa tidak, keterlibatan mereka sangatlah penting dan menunjang,” kata Ketua DPRD.
Manajemen Budaya Pengelolaan Waktu
Menurutnya, terkadang masyarakat banyak salah menfsirkan tentang “ Budaya.” Mereka berasumsi seni dan menganggap hal yang berbau mistik. Padahal sebenarnya, kebiasaan atau adat suatu daerah, agar menjadi kebudayaan. Selain itu, evaluasi/intropeksi agar potensi diri sendiri bisa tergali
Manajemen budaya pengelolaan waktunya-pun, kerap terlupakan. Artinya, kebanyakan masyarakat hanya memikirkan keberhasilan serta potensi orang lain saja. Dari 24 jam, berapa jam kita memikirkan potensi diri sendiri? Kata Bajuri.
Melalui hal tersebut, kita dapat mengukur kemampuan/potensi diri agar bisa maju. Lingkungan merupakan salah satu faktor penunjangnya dengan bersilaturahmi untuk bertukar pendapat.
Potensi diri kita jika digabungkan dengan kemampuan orang lain, akan menjadi sebuah kekuatan untuk menggapai keberhasilan. “ Gabungan potensi itu, merupakan senjata ampuh menuju sukses,” terang pria yang dianugerahi empat anak ini blak-blakan.
Karenanya, dia mendukung sepenuhnya rengrengan pengurus Paguron Pencak Silat GPMPP, agar lebih berkiprah mendidik para pesilatnya agar lebih maju serta bisa mengukir prestasi di tingkat Nasional dan Internasional.
[BAMBANG FOURISTIAN]
0 komentar:
Posting Komentar