Pedagang Beras (poto.net)
Yudi Setia Kurniawan
GARUT/KORAN BOM
Sekretaris Jenderal Asosiasi
Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kabupaten Garut, Yudi Setia Kurniawan prihatin
dengan lonjakan harga beras saat ini. Bagaimana tidak, harga makanan pokok itu
mencapai Rp. 8.800 – Rp.9.000 /kg. Kenaikan
tersebut terjadi diberbagai pasar yang tersebar di kabupaten Garut. Saban hari kenaikan
tersebut berkisar Rp. 200 s/d 400.
Itu semua tambah Yudi akibat “ Musim Paceklik.”
Harga gabah saat ini mencapai Rp. 5.000-5.200/Kg. Semula harganya Rp. 4. 000-.4300/kg,- “ Kenaikan harga
tersebut, tentu saja membuat para pedagang meradang,” ujarnya.
Jenis beras Sarinah seharga Rp.
8.800 hinga .9.000 /kg , IR Rp.7.500
sampai 8.000 / kg. Sedang untuk jenis lainya seperti Pandan Wangi dan Rojo Lele
sudah sulit ditemui. Harga tersebut diperolehnya dari salah seorang pedagang
beras PD. HURIP Jaya Kecamatan Cibatu, Yayah Juariah.
Menurutnya Sekjen APPSI, kenaikan
harga disebabkan beberapa factor. Diantaranya,
kenaikan harga dasar Gabah, cuaca buruk dan pasokan dari petani
berkurang. Kondisi saat ini tentu saja merugikan semua pihak termasuk para
pedaang beras. “ Para pedagang saat ini, sulit mendapatkan beras juga mesti
memiliki modal besar,” kata Yudi.
Terkait hal tersebut, semestinya pihak
Pemerintah sudah saatnya melakukan Operasi Pasar. Jika dibiarkan, khawatir
terjadi kiris pangan.
BAMBANG FOURISTIAN
0 komentar:
Posting Komentar