.

Advertisement (468 x 60px )

Senin, 09 Januari 2012

Harga Beras Melonjak Pedagang Meradang

 Pedagang Beras (poto.net)

Yudi Setia Kurniawan
GARUT/KORAN BOM
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kabupaten Garut, Yudi Setia Kurniawan prihatin dengan lonjakan harga beras saat ini. Bagaimana tidak, harga makanan pokok itu mencapai  Rp. 8.800 – Rp.9.000 /kg. Kenaikan tersebut terjadi diberbagai pasar yang tersebar di kabupaten Garut. Saban hari kenaikan tersebut berkisar Rp. 200 s/d 400.
 Itu semua tambah Yudi akibat “ Musim Paceklik.” Harga gabah saat ini mencapai Rp. 5.000-5.200/Kg. Semula harganya  Rp. 4. 000-.4300/kg,- “ Kenaikan harga tersebut, tentu saja membuat para pedagang meradang,” ujarnya.
Jenis beras Sarinah seharga Rp. 8.800 hinga .9.000 /kg , IR  Rp.7.500 sampai 8.000 / kg. Sedang untuk jenis lainya seperti Pandan Wangi dan Rojo Lele sudah sulit ditemui. Harga tersebut diperolehnya dari salah seorang pedagang beras PD. HURIP Jaya Kecamatan Cibatu, Yayah Juariah.
Menurutnya Sekjen APPSI, kenaikan harga disebabkan beberapa factor. Diantaranya,  kenaikan harga dasar Gabah, cuaca buruk dan pasokan dari petani berkurang. Kondisi saat ini tentu saja merugikan semua pihak termasuk para pedaang beras. “ Para pedagang saat ini, sulit mendapatkan beras juga mesti memiliki modal besar,” kata Yudi.
Terkait hal tersebut, semestinya pihak Pemerintah sudah saatnya melakukan Operasi Pasar. Jika dibiarkan, khawatir terjadi kiris pangan.
BAMBANG FOURISTIAN
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Koran BOM Garut 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Black Burn | Published by OiziQ Cyber