dr. Tenni Sewara Rifai
Oleh: Bambang Fouristian
Beberapa elemen
masyarakat Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, meminta Pemkab (Pemerintah
Kabupaten) melalui Dinas Kesehatan setempat menunda terlebih dulu rencana
proyek rehabilitasi gedung Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) Cikajang.
Karena menurut mereka,
pembangunan rehabilitasi TA (Tahun
Anggaran) 2014 senilai Rp.200 juta tersebut nantinya bakal mengganggu pelayanan
kesehatan bagi warga disana, demikian dikatakan Asep Junior, pengurus DPP LSM
JARI (Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Jaringan Aspirasi Rakyat
Indonesia) Jawa Barat.
Asep Junior
“ Sebagai masyarakat
Cikajang, kami berharap rencana rehabilitasi gedung Puskesmas ini ditinjau
kembali unsur manfaatnya,” ujar Asep,
saat ditemui di rumahnya Kampung Dano, Desa Cibodas, Rabu (7/5).
Penolakan ini lanjut
dia, bukan berarti tidak mendukung program pembangunan Pemerintah, tetapi hanya
semata-mata karena kurang tepat sasaran, sehingga terkesan mubazir. Selain itu,
tidak ada tempat untuk seluruh pasien rawat inap.
Sesuai pengajuan awal,
Muspika dan masyarakat disana menginginkan, pembangunan RS (Rumah Sakit) tipe B
di lokasi baru. Tepatnya di depan Puskesmas Cikajang, sesuai kemauan yang telah
disepakati mereka.
“ Kami menilai
keberadaan Puskesmas saat ini tidak sesuai RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota)
Kecamatan Cikajang,” pungkas Asep Junior.
Plt. Kadiskes (Kepala
Dinas Kesehatan) Kabupaten Garut, dr. Tenni Sewara Rifai mengatakan, proyek
rehabilitasi gedung Puskesmas Cikajang tersebut merupakan program kerja Kadis
sebelumnya.
Kendati demikian, dia
berjanji akan segera turun ke lapangan guna menggali informasi sebagai bahan
laporan kepada Bupati.
“ Dalam waktu dekat, kami akan turun ke lapangan.
Hasilnya, akan dilaporkan ke pak Bupati,” tutup dr. Tenni Sewara Rifai.
0 komentar:
Posting Komentar