.

Advertisement (468 x 60px )

Minggu, 02 Oktober 2011

Pencak Silat Gajah Putih Mega Paksi Pusaka Kebanggaan Warga Cibatu


 GARUT/KORAN BOM
PENCAK Silat Gajah Putih Mega Paksi Pusaka (GPMPP), Kampung Kondangsari, RW. 04, Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, patut dibanggakan. Bagaimana tidak, paguron yang satu ini telah menetaskan bibit-bibit unggulan.
Informasi yang terhimpun KORAN BOM, padepokan yang baru berdiri dua tahun, ternyata telah berkiprah mengukir prestasi sekaligus mengharumkan nama Kabupaten Garut dikancah tingkat provinsi Jawa Barat. Yakni, juara ke-2, dengan raihan  sembilan piala kejuaraan.
Tak heran, jika Pencak Silat GPMPP menjadi kebanggaan warga Cibatu. Terbukti, Sabtu (9/4) lalu, ribuan masyarakat memadati pada pagelaran pentas seni yang disuguhkan anak-anak berprestasi itu. Konon, mereka ingin menyaksikan secara visual aksi kepiawaian pesilat-pesilat berbakat dalam atraksinya diatas panggung.
Bukan hanya mengundang penasaran ribuan warga saja, unsur Muspika setempat, para Kepala Desa (Kades), dan Ketua DPRD Garut pun turut hadir menyaksikan keindahan seni beladiri Pencak Silat yang diperagakan seluruh pesilat disana.
Para penonton berdecak kagum dan menahan nafas saat kedua pesilat tengah bertarung mengadu kekuatan dengan menggunakan senjata tajam (golok-red). Bahkan, diantara mereka terutama kaum hawa berteriak histeris karena merasa ngeri golok melukai ke-dua petarung.
Disela-sela acara pagelaran pentas seni beladiri, Atang selaku pimpinan paguron Pencak Silat GPMPP Kecamatan Cibatu, mengatakan, beberapa prestasi di tingkat Kabupaten Garut dan Provinsi Jawa Barat telah diraih.
Tahun 2010,  pada ajang kejuaraan tingkat Kabupaten Garut meraih 10 piala kejuaraan dan tahun ini (2011) anak didiknya meraih predikat juara ke-2 dengan raihan sembilan piala kejuaraan.
Namun, dibalik keberhasilan itu ternyata ada beban berat yang hingga kini masih mengganjal pada dirinya. Yakni, kekurangan alat-alat kesenian dan tempat berlatih. “ Kami hanya bisa membina saja, sementara sarana dan prasarananya masih jauh memadai,” aku Atang terus terang.
Pihaknya meminta dukungan semua pihak, terutama Ketua DPRD dan Pemerintah Kabupaten Garut, membantu melengkapi kekurangan peralatan yang telah dimiliki.
Kepala Desa Kertajaya, Tatan Asmara yang juga selaku Ketua Himpunan Pencak Silat Indonesia (HPSI) Kecamatan Cibatu, mengaku bangga padepokan GPMPP telah mengukir prestasi di tingkat Kabupaten dan provinsi Jawa Barat.
Atas nama Pemerintahan Desa, dia berjanji akan membantu. Sisanya, diserahkan pada Ketua DPRD dan Pemerintah Kabupaten Garut. “ Pagelaran pentas seni seperti ini memang perlu digelar, agar seluruh generasi muda tak melupakan di era globalisasi,” tandas Tatan.
Sementara itu, Camat Cibatu, A. Anwar Saefuloh, S.Sos,  menyambut positif pagelaran pentas seni Pencak Silat GPMPP. Menurutnya, suatu kehormatan bisa menghadiri pada acara ini sekaligus kunjungan hari pertamanya ke Desa Kertajaya.
Pencak Silat merupakan pendidikan mental bagi generasi muda. Karenanya, mesti dipupuk atau dikembangkan sejak dini mental anak Indonesia yang berjiwa ksatria agar tak terpengaruh oleh budaya-budaya Barat. Salah satunya berandalan genk motor yang kini meresahkan masyarakat.
Dikatakan camat, melalui wadah paguron Pencak Silat, generasi muda bisa terbentengi dari hal-hal yang negatif, akibat masuk dan berkembangnya budaya luar ke wilayah kita. “ Kami berharap, bapak DPRD Garut dan semua pihak bisa mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini,” ujar camat Anwar.
Share on :

1 komentar:

gumuruhsspj mengatakan...

maju terus pencak!

Posting Komentar

 
© Copyright Koran BOM Garut 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Black Burn | Published by OiziQ Cyber