.

Advertisement (468 x 60px )

Sabtu, 27 Oktober 2012

Garut Butuh Budayawan

Dede Nurochim


GARUT/KORAN BOM
Beberapa kalangan menilai nakhoda Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, gagal melaksanakan tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi) selaku pemimpin Daerah. Diantaranya, penempatan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tak sesuai latar belakang pendidikan mereka dan molornya realisasi program serta pencairan anggaran.
Seperti diungkapkan Dede Nurochim, Ketua Yayasan Rakyat Independen (YRI) Garut. Menurutnya, Aceng  HM Fikri, S.Ag, gagal melaksanakan amanah rakyat selaku orang nomor satu di Pemkab. “ Saat ini realisasi pencairan dan program molor pelaksanaannya,” terang aktifis asal Kecamatan Cibatu yang satu ini blak-blakan.
Rotasi dan mutasi pejabat di lingkungan Pemkab sama sekali tak membawa perubahan yang signifikan. Betapa tidak, selain penempatannya tidak sesuai latar belakang pendidikannya juga ada beberapa Kepala SKPD yang tersandung kasus hingga kini masih memegang peranan atau menduduki sebuah jabatan penting di  Dinas.
“ Artinya, Kepala Daerah lebih mengutamakan kedekatan hubungan emosional ketimbang melaksanakan tugas secara profesional. Jelas, kalau sudah begitu, roda Pemerintahan Garut tak mungkin berjalan sesuai harapan seluruh masyarakat,” kata Dede Nurochim.
Jika kita kilas balik ke masa lampau untuk mengingat kembali perjalanan Bupati, tentunya tak sesuai harapan. Pihaknya menilai, orang nomor satu di Garut berlatar belakang TNI dan ulama, sama sekali tak membawa kota Intan ke-arah yang lebih baik.
Oleh karenanya, saat ini seorang tokoh Budayawan dibutuhkan untuk memimpin Kabupaten Garut. Alasannya, budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, bersifat kompleks, abstrak, luas dan terbentuk dari berbagai unsur. Misalnya agama, politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, dan karya seni.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan atau sub-kultur, yaitu sebuah kebudayaan yang memilki sedikit perbedaan dalam hal prilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya,  perbedaan umur, ras, etnis, kelas, agama, pekerjaan, pandangan politik.
“ Saya yakin, jika bupatinya dari kalangan budayawan bakal mampu membawa Pemkab Garut lebih maju dan tentunya terdepan di Provinsi Jawa Barat,” ujar Ketua YRI. Bambang fouristian
Share on :

2 komentar:

ujanghape mengatakan...

Ngan biasana..Budayawan mah alimeun janten eksekutif teh...!!! Sami sareng ajengan..sok aralimuen...! kecuali kapeped....atanapi aya anu..ngadorong-dorong...!

Unknown mengatakan...

maju terus ayahanda....

Posting Komentar

 
© Copyright Koran BOM Garut 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Black Burn | Published by OiziQ Cyber